Sunday, 23 March 2014
Kesan Menjadi Seorang Tamu
Tiba-tiba saya hari ini ingin sekali
bercerita mengenai Kesan seorang tamu. Pada hukum Islam diwajibakan sekali memuliakan seorang tamu. Dalam
suatu majlis ilmu, Rasulullah saw bersabda kepada sahabatnya: “Siapa yang
melayani tamu pada maka dia akan segera mendapat rahmat Allah.“ Semoga
rahmat Allah selalu menyertai kawan-kawan Palembang yang telah menjamu kami
dengan baik.
Yah alasan saya pribadi menulis ini karena saya dkk menjadi
tamu dalam kegiatan Pekan Raya Elektro Nasional di Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang.
Semenjak
pertama kali menginjakkan kali di Palembang ini, begitu hangat sekali sambutan
yang diberikan kawan-kawan dari Universitas di Palembang seperti Polsri, Unsri,
dan UMP. Senyum tegur sapa , banyak sekali perbincangan yang mengawali
keberadaan kami disini. Jamuan makan, tempat tinggal menjadi hal yang tak
tertinggal diberikan dari kalian semua. Hal yang menarik bagi saya secara
pribadi, selama disana seperti makan
semuanya gratis !! Mereka yang menanggung secara pribadi, ini menjadi
titik berat bagi kami menerima jamuan dari mereka, tetapi apa yang meraka
katakan “ Ini adalah bentuk salam kami dalam menjamu tamu”. Dibalik rasa berat
hati tersebut, tersimpan rasa lega karena secara pribadi finansial saya agak kurang
lah , cukup untuk biaya Pulang Pegi Palembang.
Kami dianggap
layaknya sebagai keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Ini menjadikan suasana
berkumpul menjadi begiitu enjoy.
Hingga pulang
pun teman-teman dari Palembang melepas kami semua dengan begitu hangatnya. Ada
kalimat yang begitu mengena di hati saya yg diucapkan oleh kawan dari Palembang
“ Pasti kangen nian kami kek kau Dam” haha itu membuat hubungan ini bukan hanya
sebatas sebuah organisasi tetapi lebih kesebuah persodaraan.
Dan dengan
tulisan ini saya dedikasikan rasa terima kasih saya yg begitu besar kepada
kalian semua kawan-kawan dari Palembang.
Kuliner Malam "Mie Tek-Tek" |
Menikmati Asli Pempek Palembang |
HIMATRO UNIB - HME UMP lokasi Lantai Puncak PIM |
Sunday, 16 March 2014
Learning "Lidah yg Berdarah"
Assalamualaikum, apa kabar sahabat muda ?
Semoga kalian sehat-sehat saja. Jujur saja kemaren ini saya merasakan suatu
perasaan yg tertuju terdahadap kekeguman terhadap ciptaan –Nya. Di awali saat
saya lagi mengerjakan tugas di rumah salah satu teman, biasa diajak makan uda
laper soalnya, hehe .. Kebetulan saat lagi makan sambil ngobrol juga . Taulah
apa yg terjadi ? Lidah kegigit brooo
-__-xx sakit nya bukan main. Selesai makan saya ngerasa ada
perasaan ga enak didalam mulut, pas diliat-liat uda ada darah yang keluar, tapi
ini ga seperti biasanya, soalnya darah yang keluar banyak bener, yah panik jadi
nya.
Saya liatin lagi, masih terus aja keluar
banyak darah. Biasanya beberapa menit uda ga lagi, tapi kejadiann ini lama bener.
Dalam kondisi panik begitu, Adzan Magrib pun berkumandang. Tanpa pikir-pikir
lagi, saya putuskan untuk lansung menuju mesjid. Dalam perjalanan ke mesjid pun
saya tetap coba ngecek nih lidah apa masih berdarah ato ga, tetapi masih tetap
aja.
Selepas sholat magrib diperjalan saya
coba cek, alhamdulillah ga lagi keluar darah. Jantung yg awalnya dag dig dug
terus jadi lumayan relaks ngeliat kondisi ini. Dari kejadian ini sempat
terlintas dipikiran saya betapa menakjubkannya ciptaan-Nya, Allah tau kesalahan
yg akan terjadi oleh ciptaannya sendiri, “seperti linda yang tergigit” , dan
memberikan solusi penanggulangannya “sel-sel lidah yg bisa menutup luka
dilidah” , hal-hal kecil tersebut tidak terlepas dari pengawasan-Nya.
Pernahkan
kalian yang berfikir sama demikian ??
“Dan seandainya
pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan
kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”(Al-Luqman:27)
Maha
luas ciptaan-Nya, Maha detail ciptaan-Nya ..
Dialah
Zat yang sungguh luar biasa ..
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
© Adam Tirta 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates