Friday, 13 March 2015
Rezeki dan Kelapangan Hati
اللَّÙ‡ُ ÙŠَبْسُØ·ُ الرِّزْÙ‚َ Ù„ِÙ…َÙ† ÙŠَØ´َاءُ Ù…ِÙ†ْ عِبَادِÙ‡ِ ÙˆَÙŠَÙ‚ْدِرُ Ù„َÙ‡ُ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ
بِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ عَÙ„ِيمٌ
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Ankabut ( 29 ) : 62)
Saat fajar telah menyinsing Allah pun telah
menebar seluruh rezekinya di alam dunia ini, hewan tumbuhan manusia bisa
mendapakannya dengan usaha masing-masing. Begitu besarnya karunia Allah yang
Dia berikan kepada kita. Sungguh tidak
akan sanggup sebagai manusia untuk membayarnya.
Saturday, 31 May 2014
Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam.
Indonesia dengan jumlah pendudukanya lebih kurang 240 juta jiwa pada tahun 2013, menjadi negara yang memiliki kepadatan penduduk nomer 4 terbanyak setelah China, India,dan Amerika. Statistik menunjukkan bahwa dari tahun 2000-2015 terjadi kenaikkan signifikan dari kependudukan Indonesia.
Terlihat bahwa laju
kependudukan Indonesia tiap lima tahunnya menginjak nilai rata-rata 16 juta
jiwa. Jika dibagi pertahunnya maka akan didapat nilai lebih kurang tiga juta jiwa.
Dengan begitu banyak penduduk yang ada saat ini pasti akan berimbas pada keseimbangan
lingkungan dan kelestarian alam.
Masih banyak lagi persoalan
yang akan muncul dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia,
contoh yang lainnya seperti konsumsi energi. Sejak dahulu hingga sekarang
pemanfaat ataupun konsumsi energi lebih terbagi kepada transportasi, industri,
dan energi yang digunakan ini merupakan energi tak terbarukan yaitu energi
fosil ( batu bara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain). Alokasi kosumsi
energi berbagai sektor bisa dilihat pada gambar berikut
Terlihat bahwa hingga tahun
2011 konsumsi energi terbesar ada pada sektor industri yang mengambil bagian hampir 35
persen. Dikatakan oleh seorang peneliti Pranata tahun 2008 bahwa diperkirakan energi fosil khususnya minyak
bumi di Indonesia dengan tingkat konsumsi yang begitu besar akan habis dalam
waktu 18 tahun lagi, sehingga diperlukannya energi terbarukan. Dilihat dari
begitu besarnya konsumsi enegi di Indonesia, dan sektor industri menjadi urutan
teratas dalam pemanfaatannya, tentu memiliki dampak yang luar biasa berupa gas rumah kaca (Co2) yang
dihasilkan oleh industri tersebut. Ini mempengaruhi lingkungan dan akan
mempengaruhi keseimbangannya. Pada saat ini kita bersama merasakan akibat dari
efek rumah kaca yang dihasilkan yaitu suhu bumi meningkat, dan imbasnya pun
termasuk Indonesia.
Melihat begitu kompleksnya permasalahan yang muncul dari pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sebenarnya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggerakkan program keluarga berencana tetapi banyak hal-hal yang menjadi faktor lain kenapa program ini sulit terealisasi secara keseluruhan, sehingga untuk menekan pertumbuhan penduduk menjadi sulit. Sebenanarnya masih banyak solusi yang bisa dilakuakan dalam mengatasi permasalahan ini, coba saja kita balik permasalahan ini yang biasanya untuk menekan angka pertumbuhan dengan membiarkan pertumbuhan ini terus berlanjut. Fokus yang perlu dilakukan yaitu pembentukan kualitas dari manusia itu tersendiri dengan melepas kuantitas yang sebanyak mungkin, sehingga pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan secara maksimal oleh warga pribumi bukan orang asing. Saya secara pribadi yakin jika fokus peningktan kualitas sumber daya manusia ini bisa dilaksanakan secara maksimal akan berimbas dalam banyak hal, bidang pertanian, perkebunan, perikanan dalam menyeimbangkan dan melestarikan alam.
Tuesday, 27 May 2014
Ketika Nyawa Diujung Jari
Assalamualaikum,
pie kabare mas/mbak ? tumben pake bahasa daerah ya , kebetulan saya absen
beberapa hari ini untuk nulis, baru sempat malam ini pas selesai ngikutin acara
di surabaya. Nih saya ada cerita menarik yang bisa ambil pelajaran dari
pengalaman pribadi yang terjadi beberapa hari ini selama perjalan ke Surabaya.
Alhamdulillah,
Allahuakbar !! itulah kaliamah-kalimah yang terucap didalam bibir saya setelah
kejadian tempohari itu. Ini bermula ketika saya dan kawan-kawan akan pergi ke
Surabaya menggunakan pesawat, transit
dari Bengkulu-Jakarta Jakarta-Surabaya . Selama perjalanan Bengkulu-Jakarta
masih lancar-lancar aja, tapi biasalah kalo naik pesawat itu kebanyakan
delaynya, dan alhamdulillah dari delay itu ada keuntungannya juga,
barang-barang yg kelupaan bisa diambil lagi, akhirnya pesawat berangkat pukul
12.00 yang awalnya dijadwalkan jam 10.00 karena cuaca buruk, hehe .
Hal yang sama
terjadi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta pesawat delay juga hingga akhirnya
saya dan teman-teman berangkat jam 16.30 dari jakarta ke surabaya. Permasalahanpun
masih terjadi di awal keberangkatan. Pesawat Stack selama lebih dari 30 menit,
sehingga suhu didalam pesawat menjadi panas, kondisi didalam sudah tidak
kondusif , dan ada salah satu dari teman saya hampir sesak nafas karena pengap
didalam pesawat. Akhirnya dengan kondisi seperti itu pesawat tetap dijalankan,
dan Alhamdulilllah kondisi didalam pesawat sudah menjadi lebih tenang karena
pendingin ruangan telah berfungsi lagi. Kejadian-kejadian ini tidak berhenti
sampai disitu, puncaknya terjadi ketika pesawat berada diudara dengan ketinggian beratus kilometer,
ketika masuk kedalam awan hitam terjadi turbolensi sehingga pesawat seperti
jatuh kebawah, ini terjadi sekitar 15 detik sehingga membuat panik seluruh
penumpang, termasuk juga saya. Lafadz Istighfar terus saya ucapkan, asmaallah,
tasbih tahmid dan tahlil. Setelah keadaan membaik saya tersadar bagaimana kalau
pesawat ini jatuh ? Apa surga telah
menanti saya disana ? atau malah neraka yang bahan bakarnya batu dan manusia ?
disaat itu juga saya tersadar oleh dosa-dosa yang menumpuk selama 21 tahun saya
hidup, saya bandingkan dengan amal kebaikan yang saya himpun serasa masih
sangat sedikit sekali. Hidup saya pada
saat itu seperti diujung jari, jika Allah mengizinkan pasti jatuhlah pesawat
itu, harapan untuk hidup hanya 0% karena dibawah itu semuanya daratan. Sejak
dari itu saya bertekat dari dalam diri ini untuk bisa beramal lebih banyak,
sholat tepat waktu, melakukan amalan-amalan sederhana seperti tersenyum karena
itu memiliki nilai pahala tetapi sangat disepelekan olah orang. Alhamdulillah
akhirnya pesawat mendarat di Bandara Juanda Surabaya dengan selamat ..
Alhamdulillah rezeki dari Allah
dilimpahkan oleh kami selama mengikuti perlombaan di Surabaya dalam acara Lomba
Cipta Elektroteknik di Institute Teknologi Surabaya ..
Saturday, 17 May 2014
Setiap Langkah Kaki Menghasilkan Listrik
Energi terbarukan itu merupakan
energi yang jika digunakan tidak akan ada habisnya, bisa memanfaatkan cahaya
matahari, air, atapun air. Tetapi bagaimana kalau kita memanfaatkan lantai
dengan interaksi langkah manusia sebagai sumber listrik ? pasti sungguh
menarik. Setelah saya searching di google ternyata sudah ada yang menerapakan
metode ini. Sistem ini telah diuji coba
di stasiun sibuya Jepang untuk dipergunakan menghidupkan LED papan
pemberitahuan kereta, lampu-lampu yang ada pada stasiun, dan juga sistem ini
lagi diuji coba di London dengan nama Pavegen. Ilustrasinya bisa dilihat
dibawah ..
Kelebihan sistem ini menurut
saya, yaitu kemudahan dalam mendapatkan energi listriknya lewat penjalan kaki
massal.
Kekurangan sistem ini, yaitu
dilihat dari perangkat yang digunakan karena kemungkinan tidak bisa bertahan
lama, ini disebabkan dari interkasi terhadap kaki manusia setiap harinya. Ini
dinyatakan juga dalam pengujian sistem Pavegen di London.
Semoga para peneliti di Indonesia
bisa mengembangkan lebih lanjut sistem yang benar-benar pas dan tidak memiki
kekurangan sehingga bangsa lain tidak melirik kita sebelah mata.
Salam Indonesia.
Salam Indonesia.
Wednesday, 30 April 2014
Sia-sia Internet hanya untuk Media Sosial (Sehari Tanpa Internet)
Assalamualaikum,
apa kabar sahabat muda ? Pastikan kalian baik-baik saja. Berbicara masalah Internet sebagian besar
saya yakin 80% orang Indonesia sering
mengaksesnya, dan juga Indonesia masuk 10 besar negara pengguna Internet
terbanyak, sungguh luar biasa.
Pernah saya
terfikir bagaimana jika tidak ada koneksi Internet dalam satu hari ? Pasti
semuanya akan mati kutu, karena kenapa semua aktifitas orang Indonesia banyak
dihabiskan untuk mengakses informasi, media sosial, bermain game online dan kegiatan-kegiatan
lainnya. Kalau mau diibaratkan sama seperti
teh panas tanpa gula, tentu saja hambar, hidup terasa datar-datar aja
tidak ada gejolak yang terjadi. Update informasi
yang terjadi tidak secepat jika menggunakan internet, media sosial sebagai
ajang untuk berkomunikasi, menjalin afiliasi , dan menjalin silaturahmi sulit
teralisasi bahkan tidak akan terjadi jika dalam satu hari tidak ada koneksi
Internet.
Informasi yang
saya dapat bahwa Indonesia merupakan negara tercerewet dengan 5 post per
detiknya. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai orang Indonesia banyak sekali
menghabiskan waktu hanya untuk media
sosial, sehingga mengurangi interaksi sosial yang sebenarnya secara lansung. Sedikit-sedikit
buka internet, lagi kumpul-kumpul dengan teman-teman buka internet, semua
kegiatan pasti disela-sela itu ada saja internet yang dibuka.
Dalam intensitas waktu yang
digunakan orang Indonesia termasuk yang sering membuang waktu, perlunya
kesadaran efektifitas penggunaan internet. Sebenarnya apa yang dilihat dari
media sosail itu ? Cuma pemberitahuan, status orang, dan komentar. Sebenarnya
hanya seperti itu saja yang dilalui setiap harinya. Saya selalu menerapkan FT+5 dalam menggunakan
media sosial, 5+ merupakan lama waktu yang digunakan sedangkan F & T
merupakan media sosial tersebut. Pada dasarnya waktu yang paling efektif
hanyalah 5 menit.
Bijaklah
menggunakan Internet, ibaratnya seperti dua sisi uang logam, selalu ada
dampak-dampak yang selelu mengirinya. Bagi yang bisa memanfaatkannya pasti akan
mendapatkan Ilmu yang berlimpah, jika tidak akan menjadi sia-sia belaka hanya
membuang waktu. Saya wajib mengingatkan cara berinternet sehat. Sebelum waktunya datang, tidak ada koneksi Internet dalam satu
hari. Salam Bijak Internat Indonesia !
Thursday, 24 April 2014
Potensi Besar Energi Indonesia Ada di Air Laut
Di Indonesia dari aspek konsumsi
energi menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada periode 2000- 2008, konsumsi energi akhir mengalami
peningkatan rata-rata per tahun sebesar 2.73 % dari 764.40 Juta SBM menjadi
945.52 Juta SBM. Menurut jenis energi, konsumsi energi BBM merupakan konsumsi
energi tertinggi yang diikuti oleh bimas, gas, listrik, dan batubara
(Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral : 2009). Persentase konsumsi energi
Indonesia pada berbagai sektor seperti 44,2 % digunakan oleh industri, konsumsi
transportasi 40,6 % dan konsumsi rumah tangga 11,4 % (Anomin : 2014).
Persentase konsumsi energi ini bisa saja dikurangi sesuai dengan sektor yang
diinginkan, seperti pada sektor rumah tangga pegunaan energi seperti listrik
bisa saja dilakukan penghematan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan
untuk skala kecil.
Air laut menjadi salah satu
langkah kontrit yang bisa digunakan untuk memutus mata rantai penggunaan bahan
bakan fosil dalam pemenuhan energi listrik sehingga dampak positifnya
masyarakat menjadi mandiri. Pada
dasarnya, air laut mengandung senyawa NaCl yang tinggi dan oleh H2O diuraikan
menjadi Na+ dan Cl- . Dengan adanya
partikel muatan bebas itu, maka timbul arus listrik (Kuwahara, 2001). Penelitian
yang berhasil meraih juara II Alternatif Energy Competition, Indonesia
Mechanical Innovation Challage 2010 di Surabaya juga mengungkapkan
kandungan air laut yang memiliki potensi menjadi tenaga listrik pada media sel
galvanis. Zainal menjelaskan air laut mengandung campuran dari 96,5% air murni
dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman. Sifat-sifat fisis utama air
laut ditentukan oleh 96,5% air murni (Pratama,2013), juga penelitian Rudi
Setiawan yang meraih juara III Bidang Rancang Bangun Kategori Proyek Sains
Tingkat Nasional OSN Pertamina 2013 mengungkapkan bahwa energi listrik yang
dihasilkan oleh satu sekat air laut dalam satu rancang aquarium bisa
menghasilkan tegangan 0.7 VDC, jika dibuat banyak sekat dan dihubungkan secara
seri akan menghasilkan tegangan yang cukup
besar. Penerapan teknologi ini sama halnya dengan pemanfaatan cahaya matahari
dengan menggunakan panel surya, membutukan inverter agar tegangan DC bisa
diubah menjadi Tegangan AC untuk bisa dimanfaatkan.
Sumbe Gambar : http://syafraufgisqu.files.wordpress.com |
Coba bayangkan dengan kondisi geografis Indonesia yang kebanyakan merupakan lautan dengan luas lautannya sekitar 3.273.810 km² (Anonim: 2013), ini menjadi potensi besar yang bisa dimanfaatkan. Air laut pun mudah didapat dan gratis, semua orang bisa dengan mudah memanfaatkannya. Tinggal bagaimana cara para pemerintah untuk mengedukasi dan mengarahkan masyarakat Indonesia untuk bisa memanfaatkan sumber energi baru terbarukan ini. Masyarakat jangan hanya menjadi konsumsi tetapi harus bisa menjadi produsen dalam ruang lingkup rumah tangga sendiri, itu merapakan hal kecil yang bisa diimplementasikan. Jika ini terealisasi pasti banyak sekali penghematan yang dihasilkan dan juga dampak lain yang dihasilkan adalah tidak ada emisi gas buang dengan memanfaatkan air laut ini sebagai sumber listrik, polusi bisa dikurangi secara perlahan. Teknologi ramah lingkungan ini semoga menjadi salah satu ujung tombak dalam memberikan kesejahteraan masyarakan Indonesia dan penghematan bahan fosil di Indonesia.
Refernsi
:
Anonim.2013. Luas Wilayah Negara Indonesia. Diakses melalui http://www.invonesia.com/luas-wilayah-negara-indonesia.html
Pada 24 April 2014
Anonim. 2013. Tantangan Energi Indonesia 2014. Diakses melalui http://beritadaerah.com/2013/10/31/tantangan-energi-indonesia-2014 Pada 24 April 2014
Anonim.2014. Hingga 2030, Permintaan Energi Dunia Meningkat 45 %. Diakses melalui http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/2133-hingga2030-permintaan-energi-dunia-meningkat-45.html Pada 24 April 2014
Anonim. 2014. Kebijakan Energi Indonesia: Solusi Kebutuhan Energi dan Pengaruhnya terhadap Keuangan Negara. Diakses melalui http://bem.feb.ugm.ac.id/kebijakan-energi-indonesia-solusi-kebutuhan-energi-dan-pengaruhnya-terhadap-keuangan-negara/ Pada 24 April 2014
Anonim.2014. World Population. Diakses melalui http://www.worldometers.info/world-population/
Pada 24 April 2014
Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral.2009. Handbook of Energy and Economi Statistic of Indonesia . Centre for Data and Information on Energy and Mineral Resources. Ministry Energy and Mineral Resources, Jakarta
Kuwahara. 2011. Geologi Laut. Erlangga: Jakarta.
Setiawan, Rudi. 2013. Rancang Bangun Sea Water Battery (Swb) Dalam Aplikatif Smart Lamp Berbasis Ramah Lingkungan Sebagai Alternatif Penerangan Di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara : Bengkulu
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
© Adam Tirta 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates